Saturday, September 28, 2013

Arjuna Batik Information Retrieval Online Store (ABIROS) - UCEO Task 2

Dear all UCEO-ers dan Pak Ciputra serta staff pengajar,



Setelah ide pertama saya yang berjudul "Healthy Metropolis First Aid (HMFA)"
Ini adalah Ide kedua saya tentang peluang bisnis (sehubungan dengan tugas minggu ke 2) :

"Arjuna Batik Information Retrieval Online Store (ABIROS)"

Ide ini diawali dengan riset saya, teman saya, dan dosen saya ketika kuliah S1 dulu.

Dengan menggabungkan 3 hal: "budaya Indonesia, aplikasi narsis / foto kamera, pengolahan citra image digital"

Dan dulu sudah berhasil dikembangkan prototypenya dengan webservice dan mobile client java.
(Thanks to Multilab Research, Faculty of Computer Science, University of Indonesia)
More info: http://fws.cs.ui.ac.id/BatikInformationRetriever/



Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Batik


Peluang bisnis saya ini adalah mengembangkan mobile apps untuk semua platform devices yang ada (windowsphone, IOS, Android, OS lainnya). Mobile apps ABIROS ini digunakan untuk memperoleh informasi detail tentang nama batik (dimana Indonesia sangat kaya dan bermacam macam sekali batiknya), pola, asal muasal, sejarah, serta dimana toko terdekat untuk membeli batik tersebut. Mobile apps ini diharapkan dikembangkan telah terintegrasi dengan e-banking (yang nantinya digunakan untuk shopping cart dan delivery services jika ingin membeli langsung batik).


Mobile apps ini juga diharapkan dapat membantu sosialisasi / memperkenalkan wawasan batik ke semua orang (baik penduduk Indonesia maupun luar negri) dan membantu meningkatkan penjualan pengrajin batik (bahkan mungkin dapat ekspor ke luar negri)


Sehingga apabila di dalam suatu occasion event tertentu ketika foto - foto resmi, selain foto tersebut digunakan untuk kenangan kita, kita dapat memperoleh informasi batik yang digunakan (jika ada yang berfoto dengan memakai batik).


pembahasan dari sudut pandang 7 guideline ttg peluang bisnis:


1. Ada masalah yang ingin dipecahkan?
Memperkenalkan budaya kerajinan Indonesia, membantu pendapatan pengrajin batik lokal, meningkatkan devisa negara melalui ekspor.


2. Pelanggan mau berkorban untuk solusi?
Untuk pelanggan yang hobi mengkoleksi batik (tidak tertutup orang asing / bule , yang bekerja sebagai expat di Indonesia) pasti akan sangat terbantu dengan mobile apps ini.


3. Apakah ada nilai tambah sehingga pelanggan tidak sanggup bilang tidak?
Ada. Nilai tambah yang saya tawarkan di sini adalah pelanggan dengan segera langsung memesan batik tersebut hanya melalui ponselnya dan menunggu kiriman barang datang (jika pelanggan ingin membeli batik) dan pelanggan dapat mengetahui informasi detail batik yang digunakan.


4. menciptakan jarak dengan pesaing lainnya?
Ya, setahu saya belum ada aplikasi kamera (mobile apps) yang khusus dikembangkan untuk batik dan terintegrasi dengan e-banking.



5.Bermanfaatkah bagi masyarakat?
Website portal ini sangat bermanfaat bagi kalangan masyarakat pengrajin batik (micro bisnis dan home industry) yang ingin menambah omset penjualannya serta ingin melakukan ekspansi dengan cara online (penjual) dan bermanfaat juga bagi kalangan masyarakat yang hobi mengkoleksi batik.


6. Berapa market size dan berapa yang bisa diambil?

Market size yang bisa diambil adalah 15 juta pelanggan.

Angka tersebut saya dapat dari asumsi sekitar 20%-30% penduduk pulau Jawa (dimana "batik"  berasal dari Jawa), pasti setiap penduduknya berniat mempunyai sebuah batik.

Raw data statistik penduduk pulau Jawa diperoleh dari: http://www.jabarprov.go.id/root/dalamangka/dda2012.pdf



7. Bagaimana verifikasi di pasar?
Terdapat suatu layanan review product, reference product, dan email customer service serta informasi jenis - jenis batik yang selalu diupdate secara periodik di dalam database. Sehingga hubungan antara user / pelanggan dengan pengrajin / penjual batik selalu tetap terjaga.



Demikian ide kedua ini saya buat.

Ditunggu masukan, saran, kritik, dan komentar.


Dalam beberapa hari ke depan, saya akan posting lagi ide saya lainnya.

Last but not least, ide ini saya golongkan ke kuadran 4.




Salam Entrepreneurship,


Hansel Tanuwijaya

No comments: