Sunday, October 13, 2013

UCEO week #7

determinasi atau suatu tekad, suatu keinginan, suatu janji, suatu ikrar untuk melaksanankan susuatu yang mempunyai nilai sukses. Tapi lebih dari sukses adalah kalau sukses itu mempunyai arti, mempunyai nilai untuk hubungannya dengan diri kita sendiri tapi untuk orang lain juga.

bagaimana supaya kita tetap bersemangat dengan tekad yang luar biasa untuk mencapai hal tersebut? Kita harus membayangkan tentang manfaat, hasilnya apabila kita mencapai hal tersebut. Beda antara manusia dan binatang. Binatang, dia hanya hidup adalah untuk saat itu saja. Dia tidak memikirkan untuk hari depan. Tapi manusia memikirkan hari depan. Jadi mempunyai wawasan. Apa yang saya akan hasilkan pada hari depan tersebut kalau tekad kita dengan determinasi yang luar biasa

Saya mempunyai hidup, mempunyai tujuan hidup bukan hanya mencari sukses, tapi hidup mempunyai nilai.

anda jangan takut untuk mengalami halangan-halangan. Saya mengalami begitu banyak kegagalan, bagaimana mengalami begitu banyak kekecewaan, saya hampir putus asa, tetapi saya tidak putus asa. Saya kehilangan semangat beberapa kali, tapi saya tidak putus asa. Kami mengalami kegagalan, hasilnya dengan kegagalan tersebut, dengan kekecewaan tersebut anda makin mantap. Anda seolah ditempa diri anda, ditempa hati anda, ditempa semangat anda, ditempa pikiran anda, bahkan anda makin menjadi hebat. Anda seolah diperlengkapi dengan kekuatan yang baru. Jadi, anda teruskan. Dalam sajak saya, sepuluh kali jatuh sebelas kali bangkit.

===================================================================

Seorang entreprneur harus mempunyai sifat determinan. Kita tahu determinan itu artinya menentukan. Sesuatu di mana dia itu mempunyai keinginan, dia mempunyai tujuan. Entrepreneur itu akan berusaha selalu mencapai tujuannya. 

Menurut penelitian Deci & Ryan ada tiga hal yang perlu ada dalam diri seorang yang memiliki determinasi diri yang bagus. Ketiga hal ini adalah sebagai berikut.

Kalau kita lihat di sini adalah determinasi diri, pertama adalah dia harus mempunyai yang namanya otonomi. Otonomi ini adalah bagaimana dia mempunyai kekuasaan atas dirinya. Banyak orang yang, misalnya, hidupnya itu tergantung dari orang lain. Ketika dia mau melangkah dia harus menunggu, katakanlah, persetujuan pihak lain. Ini akan membuat otonominya berkuarang. Tapi kalau dia memiliki otonomi yang besar, ini akan mempengaruhi determinasi dirinya.

Yang kedua. Jadi kalau kita lihat yang kedua, kedua adalah kompetensi. Kita tahu setiap orang punya kompetensi yang berbeda-beda. Semakin orang memiliki kemampuan, atau dia semakin kompeten dalam bidangnya, dia akan memiliki determinasi yang lebih kuat. Jadi, jika anda para UC Onliners saat ini masih berusaha untuk menjadi entrepreneur, salah satu langkah bagaimana meningkatkan determinasi diri adalah dengan meningkatkan kompetensi ini. Walaupun saat ini kita sedang bekerja di perusahaan atau di kantor atau di lembaga lain, kita sebaiknya selalu meningkatkan kompetensi. Ini adalah hal yang penting karena kompetensi yang bagus, semakin kuat, akan meningkatkan determinasi diri. Jadi kita sudah ketahui dua hal. Pertama adalah otonomi, sejauh mana UC Onliners bisa membuat diri menjadi seorang yang otonom, dan bagaimana meningkatkan kompetensi.

Apa yang ketiga? Yang ketiga adalah relasi. Relasi atau hubungan. Hubungan ini, kita bisa lihat, kalau kita memiliki hubungan dengan orang lain, semakin kita punya network, semakin kita punya relasi yang baik, ini akan membantu keyakinan diri kita untuk berusaha mencapai apa yang kita inginkan. Jadi, kita tidak mau atau kita tidak mudah untuk menyerah. Dengan adanya relasi ini, ini akan membantu. Membantu kekuatan dari detrminasi diri.

Teori Efektuasi juga menjelaskan bahwa ada yang namanya Crazy Quilt. Jadi, Crazy Quilt, kalau saya tuliskan di sini, ini adalah potongan-potongan perca. Jadi misalnya kita tahu bahwa di penjahit itu biasanya banyak sisa-sisa kain misalnya kain ini, ada kain ini, ada kain lagi, sisa-sisa potongan kain. Kalau kita gabung-gabungkan, kita pernah melihat selimut yang berupa tempelan-tempelan, gabungan-gabungan dari potongan-potongan kain ini, ini akan menjadi sebuah kain atau selimut yang indah, yang artistik. Nah, dalam teori efektuasi, salah satu teori entrepreneurship yang sangat populer saat ini, kemampuan entrepreneur yang baik adalah dia bisa menemukan orang-orang yang dia kenal dan menggabungkannya menjadi sebuah katakanlah resource atau sumber daya yang bisa untuk mencapai tujuannya. Jadi, tiga hal ini yang diteliti oleh Deci dan Ryan itu menentukan determinasi diri.

Langkah awal, punyalah visi. Punyalah mimpi. Mimpi yang besar. Kemudian bergeraklah menuju mimpi itu. Punyalah misi-misi untuk mencapai visi itu. Jadi, seseorang harus punya tujuan yang penting yang pertama. Kemudian dia harus mencapai tujuan itu. Itulah yang namanya determinasi. Kalau determinasinya lemah, atau dia tidak punya determinasi, dia akan mudah sekali untuk kembali atau berhenti sehingga dia tidak berusaha untuk mencapai tujuannya.

efikasi diri atau self efficacy. Apa itu efikasi diri? Efikasi diri adalah sebuah keyakinan dari dalam diri orang tersebut, ada keyakinan bahwa dia mampu untuk melakukannya. Jadi ini berbeda dengan kepercayaan diri. Jadi, sebuah keyakinan bahwa orang itu atau misalnya kalau saya, bahwa saya yakin bahwa saya mampu melakukannya. Misalnya, saya harus pergi ke luar negeri. Saya kalau tidak yakin, maka saya akan menjadi ragu-ragu. Ini terlepas dari kepercayaan diri. Tapi kalau saya yakin, maka saya akan berusaha untuk bisa. Jadi self efikasi ini merupakan sebuah keyakinan bahwa saya mampu melakukannya. Jadi ini berkaitan dengan kompetensi sebetulnya. Ketika saya yakin, misalnya mampu membuka usaha sendiri, mampu membuat bisnis, maka saya akan bisa melakukannya dan kalau pun ada hambatan, saya akan tetap berjuang, saya akan tetap berusaha, saya tidak akan mudah menyerah. Kenapa? Karena saya mampu. Saya yakin bahwa saya mampu melakukannya. Nah, inilah suatu hal yang penting mengenai efikasi diri.

Adversity Quotient. Adversity Quotient ini adalah semacam kemampuan seseorang ketika mengahadapi masalah. Quotient di sini artinya sebetulnya mirip IQ, Intelligence Quotient, jadi tingkat keyakinan dia untuk mengatasi masalah, jadi daya tahannya. Ada orang yang ketika mengahadapi masalah seperti ilustrasi yang tadi, ada tembok dia mundur. Dalam teori Adversity Quotient ini ada beberapa tipe orang. Ada yang disebut dengan campers misalnya. Jadi ketika dia sampai pada suatu. Jadi ilustrasinya adalah dia menaiki sebuah bukit atau gunung. Ketika orang ini dia berjalan tentunya jalannya penuh terjal. Penuh kesulitan karena tidak ada yang mudah dan hidup selalu dalam keadaan tidak pasti. Dia melihat, kemudian menyerah. Dia berhenti di sini. Ini campers. Dia berkemah. Tapi ada juga yang kemudian dia turun lagi itu ada juga seperti ilustrasi tadi, ada yang berhenti, ada yang kembali. Tapi ada orang yang dia berusaha bisa tetap mempunyai daya juang, daya tahan, sehingga dia akhirnya sampai pada puncaknya.

Determinasi adalah kemampuan, adalah sifat, adalah dorongan di mana dia bisa yakin dan harus sampai ke puncak tujuan yang ingin di capai. Dia tidak akan berhenti di tengah-tengah. Kita sering kali misalnya begini. Kita punya ide mau buka usaha.determinasi adalah sebuah keyakinan, sebuah mindset, sebuah sikap, di mana kita harus sampai pada tujuan. Ada halangan, kita akan gunakan otak kita, untuk berpikir, untuk kreatif, untik inovatif, supaya bisa mengatasi hambatan tersebut. Jadi, kalau pun ada hambatan, kita tidak akan menyerah. Kalau pun ada masalah, kita akan berusaha untuk mengatasinya.

entrepreneurship itu yang mengubah dunia, entrepreneurship itu yang bisa mengubah bangsa, entreprenurship itu yang dapat mengubah diri kita. Itulah, kalau kita punya keyakinan, kita yakin bahwa kita bisa, kita punya otonomi atas diri kita, kita punya kompetensi yang selalu kita perbaiki, yang selalu kita tingkatkan, dan kita jangan lupa, membina hubungan dengan orang lain, relasi, network, dan membangun kerja sama semua itu butuh trust, kepercayaan, kejujuran, etika, semua itu akan sampai.

No comments: